Rabu, 08 Juni 2011

Depresi berat masih bisa di sembuhkan

Penderita depresi berat jika tidak segera ditangani secara serius dapat menyebabkan kematian. Penderita gangguan mental ini sebagian besar mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Pada umumnya penderita depresi berat mengalami sukar merasa bahagia dan konsentrasi cepat buyar. Gejala psikis ini sering disertai dengan gejala fisik, seperti misalnya penurunan berat badan atau berat badan malahan bertambah drastis.

Gangguan pola tidur juga merupakan tanda seseorang mengalami proses depresi. Motivasi dan produktivitas kerja pada gilirannya mengalami pengurangan. Biasanya penderita depresi berat akan menjauh dari linkungan keluarga. Mereka menarik diri dari lingkungan sosial dan pada akhirnya tidak dapat melakukan tugas dan pekerjaan.

Selain gejala di atas juga disebutkan tanda-tanda lain seseorang menderita depresi berat, antara lain:

Rasa gelisah yang berlebihan,

Perlambatan gerakan motorik,

Perasaan tidak berguna dan gampang putus asa,

Gangguan seksual, serta

Munculnya pikiran dan keinginan tentang kematian dan bunuh diri.

Dua Penyebab Depresi

Ada dua penyebab depresi. Pertama adalah faktor biologis, termasuk faktor genetik. Kedua,
adalah faktor psikososial.

Faktor biologis misalnya karena sakit, pengaruh hormonal, atau depresi pascamelahirkan. Sedang faktor psikososial misalnya konflik pribadi atau interpersonal, masalah eksistensi atau masalah keluarga. Depresi, gangguan suasana perasaan atau mood sering dianggap sebagai masalah pribadi dan bukan sebagai penyakit.

Para pakar menilai depresi sebagai gangguan pada otak yang harus mendapat perawatan serius. Salah satu hipotesa menyebutkan, depresi disebabkan gangguan regulasi neurotransmitter dalam otak. Neurotransmitter atau sel kimia dalam otak antara lain bertanggung jawab mengendalikan gangguan alam perasaan pada manusia.

Bila gangguan neurotransmitter, norepinephrin dan serotonin di jaringan otak dikoreksi dengan pemberian zat anti depresan kepada penderita, pasien depresi dapat disembuhkan. Terapi dengan obat antidepresan ini disebut farmakoterapi. Biasanya, terapi ini makan waktu dan hasilnya tidak langsung tampak.

Namun, obat antidepresan kadang membawa efek samping seperti mulut kering, sakit kepala, rasa mual, dan rasa mengantuk atau sedasi pada pasien.

Meditasi dan relaksasi sebenarnya dapat mengurangi ketegangan dan depresi, karena merangsang otak untuk beristirahat. Selain itu, olah raga dan yoga juga efektif dalam menanggulangi fase depresi. Meditasi dan relaksasi, olahraga, dan yoga ini terbukti ampuh dan hemat biaya untuk proses penyembuhan depresi, bahkan yang berat sekalipun.


http://www.susukolostrum.com/artikel-kesehatan/kesehatan-jiwa/seputar-insomnia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar